Kamis, 04 Juni 2015

Artikel : Pengangguran Terdidik di Indonesia.





Pengangguran terdidik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Melambatnya ekonomi Indonesia mengakibatkan jumlah pengangguran dalam negeri bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tahun ini (Februari 2014-Februari 2015) jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 300 ribu orang, sehingga total mencapai 7,45 juta orang.

            Kepala BPS Suryamin mengatakan, angkatan kerja Indonesia pada bulan kedua, bertambah sebanyak 128,3 juta orang atau meningkat 6,4 juta orang dibanding Agustus 2014. Sedangkan dibanding Februari tahun lalu, bertambah sebanyak 3 juta orang.

            "Hal ini berbanding terbalik dengan angka pengangguran yang bertambah 300 ribu orang. Sehingga total pengangguran mencapai 7,45 juta orang pada Februari 2015 dari realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 7,15 juta orang," katanya di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
 
            Suryamin mengatakan, penyebab bertambahnya pengangguran karena perlambatan ekonomi Indonesia. Pasalnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2015 sebesar 4,71% atau melambat dibanding triwulan I/2014.

            Data BPS menjabarkan, bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) didominasi penduduk berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,05%, disusul jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) 8,17 %, dan Diploma I/II/III sebesar 7,49%. 

Pengangguran terdidik adalah seseorang yang telah lulus pendidikan dan ingin mendapatkan pekerjaan tetapi belum dapat memperolehnya. Melambatnya ekonomi Indonesia mengakibatkan jumlah pengangguran dalam negeri bertambah. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, tahun ini (Februari 2014-Februari 2015) jumlah pengangguran di Indonesia meningkat 300 ribu orang, sehingga total mencapai 7,45 juta orang.

            Kepala BPS Suryamin mengatakan, angkatan kerja Indonesia pada bulan kedua, bertambah sebanyak 128,3 juta orang atau meningkat 6,4 juta orang dibanding Agustus 2014. Sedangkan dibanding Februari tahun lalu, bertambah sebanyak 3 juta orang.

            "Hal ini berbanding terbalik dengan angka pengangguran yang bertambah 300 ribu orang. Sehingga total pengangguran mencapai 7,45 juta orang pada Februari 2015 dari realisasi periode sama tahun lalu sebanyak 7,15 juta orang," katanya di Jakarta, Selasa (5/5/2015).
 
            Suryamin mengatakan, penyebab bertambahnya pengangguran karena perlambatan ekonomi Indonesia. Pasalnya, BPS mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I/2015 sebesar 4,71% atau melambat dibanding triwulan I/2014.

            Data BPS menjabarkan, bahwa tingkat pengangguran terbuka (TPT) didominasi penduduk berpendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sebesar 9,05%, disusul jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) 8,17 %, dan Diploma I/II/III sebesar 7,49%.

            Sementara, TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan SD ke bawah dengan prosentase 3,61% di periode Februari 2015. Selama setahun terakhir TPT yang mengalami peningkatan yakni penduduk dengan pendidikan SMK 1,84 poin, Diploma I/II dan III sebesar 1,62 poin dan universitas 1,03 poin.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.
Akan tetapi penyebab utama pengangguran terdidik adalah kurang selarasnya perencanaan pembangunan pendidikan dan berkembangnya lapangan kerja yang tidak sesuai dengan jurusan mereka, sehingga para lulusan tersebut tidak terserap kedalam lapangan kerja yang ada. Faktanya lembaga pendidikan di Indonesia hanya menghasilkan pencari kerja bukan pencipta kerja.


Pengangguran dapat dibedakan dalam beberapa jenis yaitu,  pengangguran normal atau friksional, pengangguran siklinal, pengangguran struktural, dan pengangguran teknologi.
Pengangguran dapat pula digolongkan sebagai berikut yaitu, Pengangguran Terbuka (Open Unemployment), Pengangguran Terselubung atau Tersembunyi (Disguissed Unemployment), Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment), dan Setengah Menganggur (Under Unemployment).

Faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pengangguran terdidik adalah (a) ketidak cocokan antara karakteristik lulusan baru yang memasuki dunia kerja, (b) terbatasnya daya serap tenaga kerja di sektor formal, (c) belum efisiennya fungsi pasar kerja, dan (d) budaya malas.
Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan.
Di negara indonesia terdapat beberapa kelemahan mendasar dalam peyelenggaraan pendidikan di tanah air, yaitu : (a) bidang manajemen dan ketatalaksanaan sekolah, termasuk perguruan tinggi, (b) masalah pendanaan, (c) masalah kultural, dan (c) faktor geografis.
Sebenarnya, kalau  jika seseorang menciptakan lapangan kerja baru, menciptakan lapangan kerja  yang (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.

            Sementara, TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan SD ke bawah dengan prosentase 3,61% di periode Februari 2015. Selama setahun terakhir TPT yang mengalami peningkatan yakni penduduk dengan pendidikan SMK 1,84 poin, Diploma I/II dan III sebesar 1,62 poin dan universitas 1,03 poin.

Pengangguran umumnya disebabkan karena jumlah angkatan kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan pekerjaan yang mampu menyerapnya. Pengangguran seringkali menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran, produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya.

Akan tetapi penyebab utama pengangguran terdidik adalah kurang selarasnya perencanaan pembangunan pendidikan dan berkembangnya lapangan kerja yang tidak sesuai dengan jurusan mereka, sehingga para lulusan tersebut tidak terserap kedalam lapangan kerja yang ada. Faktanya lembaga pendidikan di Indonesia hanya menghasilkan pencari kerja bukan pencipta kerja.

Pengangguran dapat dibedakan dalam beberapa jenis yaitu,  pengangguran normal atau friksional, pengangguran siklinal, pengangguran struktural, dan pengangguran teknologi.
Pengangguran dapat pula digolongkan sebagai berikut yaitu, Pengangguran Terbuka (Open Unemployment), Pengangguran Terselubung atau Tersembunyi (Disguissed Unemployment), Pengangguran Musiman (Seasonal Unemployment), dan Setengah Menganggur (Under Unemployment).

Faktor-faktor yang menyebabkan meningkatnya pengangguran terdidik adalah (a) ketidak cocokan antara karakteristik lulusan baru yang memasuki dunia kerja, (b) terbatasnya daya serap tenaga kerja di sektor formal, (c) belum efisiennya fungsi pasar kerja, dan (d) budaya malas.

Ketiadaan pendapatan menyebabkan penganggur harus mengurangi pengeluaran konsumsinya yang menyebabkan menurunnya tingkat kemakmuran dan kesejahteraan. Pengangguran yang berkepanjangan juga dapat menimbulkan efek psikologis yang buruk terhadap penganggur dan keluarganya. Tingkat pengangguran yang terlalu tinggi juga dapat menyebabkan kekacauan politik, keamanan dan sosial sehingga mengganggu proses pembangunan.

Di negara indonesia terdapat beberapa kelemahan mendasar dalam peyelenggaraan pendidikan di tanah air, yaitu : (a) bidang manajemen dan ketatalaksanaan sekolah, termasuk perguruan tinggi, (b) masalah pendanaan, (c) masalah kultural, dan (c) faktor geografis.

Sebenarnya, kalau  jika seseorang menciptakan lapangan kerja baru, menciptakan lapangan kerja  yang (minimal) untuk diri sendiri akan berdampak positif untuk orang lain juga, misalnya dari sebagian hasil yang diperoleh dapat digunakan untuk membantu orang lain walau sedikit saja.



Di sekiitar lingkungan saya sendiri ada beberapa banyak contoh pengangguran yang berdasarkan golongan seperti Pengangguran Terbuka (Open Unemployment) dan Setengah Menganggur (Under Unemployment). Contohnya lulusan-lulusan baru dari SMK atau Universitas merupakan  pengangguran terbuka sedangkan Mahassiswa/i atau siswa/i yang mengambil kerja paruh waktu di acara-acara atau event-event tertenntu yang ada di pusat pembelajaan di kota merupakan contoh dari setengah mengangguran.


source:

 

2 komentar:

  1. Thanks ya, artikel sangat membantu dalam menyelesaikan tugas perkuliahan tentang inflasi dan pengangguran. Kunjungi juga ya MAKALAH INFLASI DAN PENGANGGURAN

    BalasHapus
  2. Assalamualaikum Salam sejahtera untuk kita semua, Sengaja ingin menulis sedikit kesaksian untuk berbagi, barangkali ada teman-teman yang sedang kesulitan masalah keuangan ingin seperti saya.. Perkenalkan nama saya abdul rochman junaidy umur 38 tahun Awal mula saya mengamalkan Pesugihan Tanpa Tumbal yaitu uang gaib karena usaha saya bangkrut dan saya menanggung hutang sebesar 785 juta saya sters hampir bunuh diri tidak tau harus bagaimana agar bisa melunasi hutang saya. Secara tidak sengajah sewaktu saya buka-buka internet saya menemukan salah satu situs abah duihantoro saya baca semua isi situs beliau akhirnya saya tertarik untuk meminta bantuan kepada abah duihantoro. Awalnya sih memang saya ragu dan tidak percaya tapi selama beberapa hari saya berpikir, akhirnya saya memberanikan diri menghubungi abah duihantoro di nomer 085298463149 singkat cerita alhamdulillah beliau sanggup membantu saya melalui pesugihan uang gaib sebesar 2 milyard dan pada saat itulah saya sangat pusing memikirkan bagaimana cara saya berusaha agar bisa memenuhi persyaratan yg abah sampaikan sedangkan saya tidak punya uang sama sekali. Akhirnya saya keliling mencari pinjaman alhamdulillah ada salah satu teman saya yg mau meminjamkan uangnya akhirnya saya bisa memenuhi
    syarat yg abah duihantoro sampaikan.. singkat cerita selama 3 hari saya sudah memenuhi syaratnya saya dapat telpon dari abah untuk cek saldo rekening saya,, saya hampir pingsan melihat saldo rekening saya sebesar 2M 150 ribu rupiah. Singkat cerita bagi saudara(i) dimanapun anda berada jika anda menemukan pesan saya ini dan anda sudah berhasil mohon untuk di sebarkan agar saudara(i) kita yg diluar sana yg sedang dalam himpitan hutang atau ekonomi semua bisa bebas.. Jika saudara(i) ingin seperti saya silahkan konsultasi atau hubungi abah duihantoro di 085298463149 / whatsapp +6285298463149 sosok beliau sagat baik dan peramah dan sagat antusias membantu orang susah. Demi allah demi tuhan inilah kisah nyata saya abdul rochman junaidy semoga dengan adanya pesan singkat ini bisa bermanfaat sekian dan terima kasih...






    BalasHapus